Kamis, 13 September 2012

Tugas Dan Panggilan Guru PAK

-->

A.    Panggilan Guru PAK ( Pendidikan Agama Kristen)
Guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar di bidang Pendidikan, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah Pembimbing siswa untuk mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan iman siswa. Dalam pembahasan bab ini akan meninjau secara singkat serta menghubungkan antara seorang guru PAK dengan salah satu tugasnya yaitu dalam upaya membina iman Kristen siswa.
Dalam Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat dipahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang datang dari Allah. Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut sebagai RABBI. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan betapa ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui diri-Nya sebagai guru kepada murid-muridnya. “Kamu menyebut aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan.
Tuhan Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga orang yang mendengar pengajaranNya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Tuhan Yesus adalah Guru yang tiada taranya dimana seluruh kehidupan dan pengajaran yang mulia sampai akhir hidupnya yakni menyelamatkan manusia dari segala dosa.
Manusia disepanjang hidupnya selalu berhadapan dengan berbagai tantangan yang harus dipergumulkan dan berbagai cara dilakukan untuk meraih kemenangan khususnya dikalangan Remaja. Untuk itu sangatlah perlu pengenalan akan Yesus, agar mereka jangan sampai jauh kepada ajaran sesat. Dimana Remaja sebagai harapan bangsa, Gereja dan keluarga harus berperan dalam hal ini.
Untuk menolong para Remaja menerima Yesus, perlu pembinaan iman yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru PAK, karena iman merupakan salah satu kekuatan yang dapat melepaskan segala perangkap yang dipasang si iblis yang disebut pembunuh manusia (Yoh.8:44). Dimana sebagai seorang Guru PAK tidak cukup hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja tetapi Remaja perlu pengenalan akan Yesus, seperti firman Tuhan dalam Filipi 3:8 :”Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Tuhanku Yesus lebih mulia dari segalanya” artinya disini bahwa segala sesuatu tidak berarti tanpa pengenalan Yesus Kristus.
PAK Merupakan rangkuman kegiatan yang berusaha untuk membimbing dan menolong Remaja supaya menerima Yesus secara benar. Maka sekolah, gereja,keluarga sebagai tempat pelayanan yang memperkenalkan remaja kepada Yesus melalui pengajarannya hendak benar-benar menyadari akan tugas dan tanggung jawab sebagai gembala yang selalu didepan untuk mengarahkan domba-domba Allah kepadanya. Jadi demikian PAK adalah suatu usaha untuk menolong atau membentuk setiap remaja atau jiwa dalam pertumbuhan rohaninya supaya dapat mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Usaha guru PAK untuk menolong remaja dalam menerima Yesus.
Dalam menolong anak remaja untuk menerima Yesus tentu sekali guru PAK harus membawa usaha dalam pengenalan akan Yesus. Adapun yang menjadi usaha Guru PAK dalam menolong remaja adalah Mengadakan PA (Penelaan Alkitab)
PA merupakan suatu usaha guru PAK yang membentuk kelompok besar maupun kecil untuk sama-sama mempelajari dan menjiwai makna nats Alkitab yang dibaca. A.A Sitompul (1987:14) mengatakan PA : semua anggota yang harus merasakan bahwa mereka seluruhnya merupakan suatu kelompok persekutuan hidup yang menelaah firman Tuhan dan yang memperteguh imannya. Kelompok PA tersebut diajak bernyanyi, berdoa dan membaca firman Tuhan secara bergiliran sekaligus bergumul dengan firman Tuhan. Dari pergumulan tersebut merupakan suatu titik kesimpulan yang menjadi kesaksian bahwa firman Tuhan adalah sangat berarti dalam kehidupan manusia.
Remaja sebagai bagian dari anggota jemaat sangat perlu mengadakan PA melalui metode atau suatu cara untuk mengembangkan pelayanan terhadap remaja melalui PA yang dapat dilakukan secara langsung  dan terlibat dengan Penyelamatan Yesus.
Kita harus menginjili orang-orang. Kewajiban kita bukan hanya menyampaikan panggilan agar mereka membuat keputusan untuk menerima Yesus,tetapi juga untuk menjadikan mereka murid Yesus. Kita harus membawa orang-orang yang baru bertobat itu ke dalam lingkungan Gereja. Kita harus membingbing rohani mereka. Kita harus “mengingatkan dan mengajar mereka semuanya dengan segala kebijaksanaan.” Tujuannya ialah “supaya setiap orang dapat dibawa kepada allah, sebagai orang yang dewasa dalam hal-hal rohani, karena sudah bersatu dengan Kristus” (Kolose:1:28) Yesus memerintahkan: PERGILAH DENGAN PEYERTAAN-KU. “Ketahuilah, Aku meyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mateus 28: 20). Didalam Pribadi Roh Kudus, Yesus berjanji untuk menyertai kita setiap hari—apa pun yang terjadi—sampai ahir pelayanan kita, sampai ahir zaman. Sebuah janji yang luar biasa! Sebuah janji yang menenangkan hati!
Tak ayal lagi, murid-murid Yesus terpengarah mendengar Amanat Agung tu. Sebelas orang pergi keseluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus? Kita baca dalam Kisah Para Rasul, Rasul Yakobus menegaskan mengenai rencana Allah, yaitu memanggil “suatu umat.....bagi nama-Nya” (Kisah Para Rasul 15: 14). Seringkali para hamba Tuhan menjadi kecil hati karena mereka tidak melihat hasil yang benar dari pelayanannya. Mereka tidak melihat banyak orang berpaling pada Tuhan ; atau kebangunan rohani tidak terjadi seperti yang mereka harapkan, atau tidak terjadi seperti seperti yang pernah mereka membaca dalam sejarah Gereja. Bagaimanapun juga Allah masih bekerja memanggil orang-orang dari berbagai bangsa dan mengetahui dari Alkitab bahwa tidak semua orang akan mengikut Kristus (Roma 10:13-21).
Rencana Allah menebus manusia masih tetap sama. Cara Allah menjangkau orang-orang di dunia ini, yaitu melalui berita tentang Kristus, masih tetap sama. Allah “berkenan menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan yang dianggap omong kosong oleh dunia”(1 Korintus 1:21). Allah memanggil umat-Nya untuk memberitakan  injil keseluruh bumi “...bagaimana mereka berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Dan bagaimana mereka dapat  memberitakan-Nya , jika mereka tidak diutus?” (Roma 10:14,15), Pemberitaan Injil dengan cara apapun , dan dengan apapun Tuhan menempatkan kita adalah tanggung jawab dan hak istimewa  kita umat-Nya. “Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Peterus 2:9).
Karena itulah ini merupakan panggilan yang mulia untuk kita laksanakan, PAK harus benar-benar dapat diterapkan bagi kaum remaja untuk menolong mereka menerima Yesus sehingga mereka hidup sesuai dengan kebenaran Allah dan bertumbuh menjadi anak-anak yang baik.

B.     Tugas Guru PAK
Dalam memahami tugas dan Guru Pendidikan Agama Kristen masa kini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain; Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan bahwa kata ”Tugas” berarti, sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang. Dari definisi ini ada beberapa hal penting dalam memahami tugas Guru Pendidikan Agama Kristen, antara lain;
a.       Motivasi dalam Mengajar: Berbicara tentang Guru berarti itu adalah sebuah Profesi. Profesi sering dikaitkan dengan hak. Apa yang menjadi motivasi anda mengajar? Panggilan atau karena terpaksa. Karena ingin memberikan sesuatu dari profesi atau menginginkan sesuatu dari profesi? Buang muatan-muatan yang tidak baik dalam diri kita (pikiran, nilai-nilai, kecurangan, dll) yang membebani kita dalam menghidupi tugas dan fungsi kita sebagai Guru.
b.      Metode Yang Digunakan dalam Mengajar: Belajarlah dari Yesus Sang Guru Agung, yang kreatif menggunakan metode dalam mengajar (memenangkan perhatian, menggunakan pertanyaan, menggunakan ilustrasi, menggunakan ceramah, menggunakan model, Malcom S. Knowles= sistem pedagogi vs andragogi). Seorang pengajar haruslah memilih metode yang paling tepat untuk memperoleh perhatian dan mempertahankan minat dari murid. Setiap metode yang digunakan pengajar harus dapat membangkitkan perhatian kepada para murid untuk mendengar, melihat, mengatakan dan mengerjakan apa yang diajarkan kepada mereka. (Kadarmanto, 1999: 98).
c.       Manfaat yang diperoleh dalam Mengajar: Di dalam setiap hak terdapat kewajiban. Semakin besar haknya, semakin berat pula tanggung jawab yang terkait di dalamnya. Temukan manfaat di dalam setiap tanggung jawab anda. Meskipun keadaan dimana anda mengajar keruh, jangan mau pikiran anda, tanggung jawab anda ikut keruh. Jangan hanya menuntut hak tetapi kewajiban dilupakan. Terlalu banyak orang yang terdiam terhadap kewajiban dan bersuara jika hak didiamkan.
Beban dan tanggung jawab sebagai pengajar sangatlah besar. Namun kita harus belajar bersyukur. Sebab Tuhan yang memberi mandat untuk tugas ini dan Ia berjanji ”Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir jaman (Mat.28:20).” Kita juga harus pahami bahwa Tuhan tidak pernah menuntun kita kepada kesulitan yang mustahil untuk dipecahkan. Masalah, kesulitan dan tantangan pasti ada dalam menjalankan tanggung jawab. Karena itu pahamilah bahwa Allah butuh anda untuk membawa perubahan anak didik menjadi pribadi-pribadi yang mengalami perubahan hidup. Masa depan anak didik, lembaga/Sekolah juga bagian dari pergumulan anda.
Kegiatan belajar PAK bersifat spiritual. Karena itu bersama murid, guru harus giat berdoa, beribadah, memuji dan menyembah Dia. Guru PAK hanyalah hamba Tuhan. Dia hanya perantara (imam) Sang Raja Kristus dengan murid (1 Ptr 2:9,10). Roh Kuduslah menjadi pengajar sesungguhnya dalam diri orang percaya (Yoh 16:11-13; 1 Yoh 2:20,27). Pengakuan kita sebagai guru, kepada Pribadi Roh Tuhan ini sangat penting. Kita juga berdoa supaya dipenuhi oleh-Nya (Ef 5:18), dipimpin dan berjalan menunaikan karya bersama Dia (Gal 5:16-18). Kita juga harus menjaga diri supaya tidak mendukakan Dia (Ef 4:30). Atau supaya tidak menghambat pekerjaan-Nya (1 Tes 5:20). Kitab Kisah Para Rasul menyatakan bahwa ketika Roh Kudus hadir dan bekerja dalam hidup komunitas orang percaya, maka proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan membawa perubahan hidup. 
Guru hendaknya jangan memandang rendah pengalaman spiritual siswanya juga pergumulan yang dihadapinya. Iman Kristen yang diperlukan oleh siswa ini ialah yang sifatnya praktis, termasuk bagaimana menghadapi krisis dan konflik kehidupan di rumah, di sekolah dan diantara kawan-kawan. Guru harus bersedia mendengar apa yang mereka alami dan pergumulkan. Bahkan bersedia menyimak masalah mereka lebih dari yang diucapkan. Selanjutnya guru menuntun mereka menemukan jawaban dari firman Tuhan. Mengajak murid berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, mendoakan mereka, juga membukakan hati mereka kepada Dia.
Menjadikan diri teladan iman, adalah menjadi kerinduan siswa yang kita layani. Siswa di usia ini sangat gemar mengamati kehidupan tokoh-tokoh di sekitarnya, menilai apakah layak didengar, diikuti atau tidak. Firman Tuhan sendiri mengatakan bahwa dalam melayani kaum muda, para pelayan harus menjadi teladan, model kehidupan (bd. Ti 2:6,7). Guru PAK harus menanamkan pengaruh melalui keteladanan hidupnya baik dalam perkataan dan perbuatan mengajar.
Dalam perkembangan dan perubahan kurikulum, perubahan dari ”teaching” ke ”Learning” dan ”Teacher center ke Student center, salah satu perubahan menonjol adalah dalam proses mengajar pada Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dalam kurikulum berbasis materi guru menempatkan peranan sentral sebagai pengajar yang absoult yang mentransfer pengetahuan pada peserta didik, maka dalam KBK guru adalah fasilitator dan motivator artinya memafasilitasi dan memotifasi peserta didik untuk mengembangkan pikiran dan kreatifitasnya sendiri melalui belajar mandiri.
Pertama-tama yang harus kita pahami adalah bahwa guru PAK sebagaimana dimaksud di atas harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus sebagai guru yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelaksanaan tugas keguruan dalam upaya pembinaan iman kristen siswa, sebagai konsekuensi dari tugas panggilan, yaitu harus hidup dalam iman.
Untuk menjadi yang patut diteladani, baik dalam perkataan terlebih dalam perbuatannya, maka beberapa syarat harus dimilikinya. Semua kata-kata selalu singkron atau selaras, sejalan dengan perbuatanNya. Syarat yang terpenting bagi seorang guru ialah kepribadiannya sendiri. Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus kata nasehat. Perbuatan seseorang lebih berpengaruh daripada pertataannya. Berikut ini adalah tugas guru PAK yaitu sebagai :
1.      Guru Agama Kristen
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Sebagai guru yang pertama-tama harus memahami profesi keguruan. Oleh karena itu, guru agama Kristen sangat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembinaan iman siswa.
2.      Guru PAK dan kualitas Rohani.
Sesuai dengan bidang tugasnya, seroang guru Pak adalah guru yang punya kwalitas rohani yang lebih dibandingkan dengan guru pada umumnya. Di bawah ini beberapa kualitasiman dari Guru Pak, yaitu:
a.       Memiliki Pengalaman Rohani
Melaksanakan tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan atau sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi berkenaan kehidupan Rohani Guru, yaitu ; guru harus menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru dan memiliki iman yang dewasa kepada Allah.
Buku Pendidikan Agma Kristen menyatakan sebagai berikut:
“Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani perlu ia sendiri mengenal Tuhan Yesus batinnya harus di jamah dan diterangi oleh Roh kudus, harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia dan ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus. Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia mengajar orang lain. Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
Selain itu guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepadanya. Iman bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan dan pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh statis sebab akan mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya hanya dipandang atau menjadi hiasan.
Hal ini menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk bertumbuh kearah pengenalan yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas keguruan sehingga menghasilkan buah-buah iman. Iman yang dimiliki seorang guru Kristen haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan Allah. Iman seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana pengajarannya bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan dalam hidupnya.
Untuk itu guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat memerlukan kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar yang sesungguhnya dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh penyerahan dan memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya memperhatikan dan menolong siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga seperti menghargai orang lain, penuh kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau bekerja keras. Iman bagi seorang Guru agama merupakan suatu perjalanan yang menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan dan pemahaman menuju kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki kehidupan doa seperti teladan Yesus, memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman, bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus.
b.      Memiliki Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah
Seorang guru harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan dengan Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh Kudus, sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran.
Pada saat itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami lahir baru atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik. Jadi dengan hal tersebut seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian mengenai kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Di dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah hati, murah hati, kesucian, tidak mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh pengorbanan.
c.       Memiliki Karakter Kristus.
Karakter berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK juga menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat atau kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan berseda gurau, tidak boleh mengecilkan hati anak atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah menjijikkan, menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.
Dengan demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi Yesus Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah dan sesama manusia, sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih, dan penuh kebenaran. Selain Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah, Kepribadian atau karakter dan Memiliki Pengalaman Rohani seorang guru harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebagai tanggung jawab kepada atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi dalam menjalankan tugasnya.
3.      Guru PAK dan Kualitas Pengajarannya
Guru merupakan unsur terpenting dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai seorang pengajar kualitas pengajaran sangat dibutuhkan di dalam suatu lembaga pendidikan. Di dalam pengajaran PAK juga memerlukan guru PAK yang memiliki kualitas mengajar yang baik karena pengajaran PAK yang disampaikan memiliki makna bagi siswa. Kualitas mengajar tersebut meliputi : Guru yang berkompeten dan Guru yang Profesional.
a.       Guru yang Berkompetensi
Kompetensi adalah kemampuan Guru dalam mencapai tingkat profesionalitas sebagai seorang guru, yang mengacu pada visi, sikap dalam menyampaikan ajarannya,membentuk karakter dan integritas sebagai guru, dan mengembangkan intelektual, kepekaan berpikir, kemampuan di bidang belajar-mengajar serta memunculkan gagasan yang positif, kreatif. Guru dan Bingkai Materi”mengatakan beberapa hal mengenai Kompetensi Guru PAK yaitu:
                                              i.            Guru PAK memiliki Pengetahuan mengenai Alkitab.
Guru harus mampu memahami Alkitab dan isinya secara benar dan tidak sembarangan menafsirkannya, tetapi mempertimbangkan latar belakang teks dan konteks.
                                            ii.            Guru mampu menjembatani antara persoalan sehari-hari siswa dengan Pendidikan iman sesuai Alkitab.
Guru PAK memiliki tugas yang sangat berat, apabila siswa menghadapi persoalan dalam kehidupan sehari-hari seorang guru setidaknya dapat menjembatani dengan memberikan pendidikan iman maksudnya guru memberikan suatu jawaban sesuai Alkitab atau Firman Tuhan.
                                          iii.            Guru PAK mampu menguasai bahan pelajaran.
Guru terlebih dahulu memahami dan menguasai bahan atau materi yang diajarkan dengan menyampaikan kepada siswa secara baik dan jelas.
                                          iv.            Guru PAK menguasai Prinsip-Prinsip Pendidikan.
Hal tersebut menyangkut hubungan Guru dan siswa serta hakekat belajar mengajar PAK di sekolah.
                                            v.            Guru PAK mampu mengelola Program belajar mengajar.
Program ini mencakup langkah pembelajaran dan harus dikuasai guru supaya dapat mengelola kelas dan memperkuat guru dalam mengatur program belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi.
                                          vi.            Guru PAK mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar untuk keberhasilan Proses belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar yang beragam merupakan cara yang dapat memberikan suasana kelas menyenangkan dalam pertemuan kelas namun penggunaan media dan sumber belajar harus sesuai dengan situasi kelas dan materi pembahasan supaya saling berkaitan dan kompeten.
                                        vii.            Guru PAK mampu mengelola kelas.
Kemampuan Guru dalam mengelola kelas menjadikan Proses Belajar Mengajar mengalami keberhasilan dalam hal ini guru dapat memahami karakter siswa dan mengetahui situasi kelas, misalnya siswa lesu, jenuh dan kurang mengerti materi yang diajarkan.
                                      viii.            Guru PAK mampu membangun Hubungan yang baik dengan siswa.
Membangun hubungan yang positif dan baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran PAK sangat penting karena merupakan bagian dari komunikasi iman dimana guru dapat memantau perubahan perilaku siswa, karena ada guru yang cenderung perhatian hanya kepada siswa yang pandai sedangkan yang kurang pandai sering diabaikan sehingga nilai-nilai kehidupan tidak tercapai.
                                          ix.            Guru PAK mampu membimbing dan mendampingi siswa dalam mencapai
transformasi nilai-nilai kehidupan sebagai murid Yesus.
Pelajaran PAK yang disampaikan hendaknya dapat membimbing siswa pada pemahaman sebagai murid Yesus Kristus yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan siswa melalui tingkah laku dan cara berpikir bahwa mereka adalah murid Yesus.Untuk itu kehidupan dan peran Guru sebagai panutan turut menentukan menerima dan menolaknya nilai-nilai iman kristiani yang diajarkan.
                                            x.            Guru PAK mampu mengunakan berbagai hasil penelitian untuk peningkatan visi dan pengembangan mengajar.
Perkembangan penelitian dan penemuan baru yang pesat sehingga terjadi reformasi terus di bidang pendidikan,untuk itu guru perlu memilih dan menyeleksi hasil penelitian yang sesuai pengembangan visi, skill atau kemampuan mengajar.
                                          xi.            Guru PAK mampu menguasai Prinsip-prinsip evaluasi belajar.
Evaluasi belajar mencakup konsep evaluasi belajar,memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesuai kompetensi, indikator dan materi, pelaksanaannya sesuai dengan rancangan, menganalisa hasil evaluasi untuk peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Dengan demikian maka Guru PAK dituntut memiliki karakter, visi, kemampuan dan komitmen iman yang mengacu kepada kehidupan Yesus Sang Guru Agung. Untuk itu Guru PAK perlu terus belajar meningkatkan dirinya menjadi pribadi yang handal dihadapan Tuhan serta dipakai untuk membina iman siswa supaya lebih mengenal dan beriman kepada Allah. Seorang Guru PAK adalah Seorang Guru PAK yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik di bidang PAK dengan mengandalkan kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada sosok Yesus Kristus sebagai Guru Agung.
Guru mampu membawa siswa untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dengan terlihat dalam karakter, integritas dan komitmen iman guru PAK. Adapun beberapa ciri khas Guru, selain memiliki sejumlah kompetensi seperti yang sudah diuraikan diatas Guru PAK harus memiliki ketrampilan dalam menghubungkan ajaran dan kaidah agama dengan bidang yang lain supaya keduanya tidak dipertentangkan supaya ada keseimbangan keagamaan atau iman dengan hidup sehari-hari siswa.
Selain itu, guru perlu menyediakan alat-alat bantu untuk meningkatkan pengajarannya, seperti: alat peraga, gambar-gambar, supaya dapat membantu siswa mempermudah apa yang diajarkan. Dengan demikian seorang guru harus belajar meningkatkan ketrampilan mengajar supaya terus berkembang dengan kekuatan dan hikmat Tuhan sehingga menjadi guru serta menjadikan dirinya sebagai instrumen yang handal dan terampil di hadapan Tuhan seperti Tuhan Yesus sang Guru Agung yang menjadi teladan dalam melakukan panggilan dan tugas pengajaran-Nya.
4.      Proses Pembelajaran PAK dalam upaya membina iman siswa.
Belajar merupakan suatu proses yang artinya kegiatan belajar senantiasa mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri seorang siswa dimana siswa dari tidak tahu menjadi tahu atau tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran PAK adalah kegiatan belajar mengajar di dalam pendidikan agama Kristen sangat penting dilaksanakan oleh seorang guru Agama Kristen dalam mengembangkan tugasnya.
5.      Perencanaan Pembelajaran Pengajaran PAK
Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu pada waktu dan kelas tertentu serta topik tertentu untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pengajaran berupa bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru sehingga menolong guru dan siswa. Bahan-bahan tersebut berupa buku-buku atau diktat untuk kegiatan belajar mengajar, buku tersebut berisi mengenai garis besar pelajaran, keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk atau gambar-gambar dan soal-soal. Selain itu rencana pengajaran juga merangkum segala kegiatan lain yang berkaitan dengan pengajaran, misalnya ; hubungan antara murid dengan murid, murid dengan guru, serta motifasi dan suasana itu akan mempengaruhi hasil pendidikan.
Dalam kurikulum 1994, guru membuat program satuan pelajaran (PSP) atau sekarang dalam Kurikulum KTSP (Kurikulim Tigkat Satuan pendidiikan) tahun 2006 dengan nama Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pokok bahasan yang akan disampaikan dalam satu atau dua kali, atau tiga kali pertemuan. Sedangkan Rencana Pembelajaran Harian (RPH) dibuat pada saat akan menyampaikan suatu materi. Rencana Pembelajaran pada Kurikulum 2004 berupa silabus, yaitu ; garis besar atau pokok materi pelajaran. Adapun rencana pengajaran yang dipersiapkan guru setiap hari merupakan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam materi pokok.   Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester dan waktu pertemuan yang dialokasikan).
b.      Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dijadikan tujuan dapat diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang ditetapkan pemerintah.
c.       Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi dasar).
d.      Media digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
e.       Strategi pembelajaran atau proses belajar mengajar, yaitu ; kegiatan pembelajaran secara konkrit yang dilakukan guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran untuk menguasai kompetensi.
Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Sedangkan penilaian berbasis kelas untuk mengukur pembentukan kompetensi, menentukan tindakan tercapai atau tidaknya. Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Rencana pembelajaran PAK seharusnya memenuhi beberapa syarat, yaitu; disusun menurut kebutuhan tiap-tiap jenis pengajaran, sesuai dengan Alkitab yang artinya segala pokok pengajaran bersumber pada Alkitab.
6.      Metode PAK di Sekolah Dasar.
Metode merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya cara-cara mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan efektif dalam penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada metode atau teknik tertentu yang efektif untuk semua golongan atau umur dan semua kesempatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru tidak hanya menggunakan satu metode saja dan mengesampingkan metode yang lain. Beberapa cara atau teknik dapat digunakan sekaligus demi kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari bahwa metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak hanya ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang merupakan faktor penting dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan seluruh hidupnya sangat mempengaruhi cara mengajar dan yang menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah kuasa Roh Kudus. Beberapa metode atau cara yang digunakan seorang guru PAK agar pengajarannya berhasil adalah :
                                              i.            Metode ceramah.
Cara menyampaikan materi pelajaran secara lisan untuk mencapai suatu pengajaran dari guru kepada siswa. Dalam metode ini guru menguasai dan menjelaskan pokok pelajaran sedangkan siswa menerima, memperhatikan dan membuat catatan serta mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
                                            ii.            Metode bercerita.
Mengandung kebenaran dan menyampaikan suatu pelajaran yang penting pada pendengarnya.
                                          iii.            Metode percakapan/diskusi.
Merupakan suatu cara dimana dua orang atau lebih mengajukan pendapat untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi.
                                          iv.            Metode tanya-jawab.
Menyajikan suatu pengajaran dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan jawaban baik lisan maupun tertulis.
                                            v.            Metode audio visual.
Cara ini sangat menarik perhatian dan mudah diingat oleh siswa karena menggunakan gambar-gambar terang, film bersuara, papan flanel dan sebagainya.
                                          vi.            Metode lakon atau sandiwara
Digunakan para pemain supaya semua penonton menghayati segala peristiwa dengan penuh perasaan dan pengertian.
     Setiap proses pembelajaran seharusnya memiliki pendahuluan karena merupakan susunan pelajaran yang penting supaya pelajaran yang disampaikan guru berhasil dan tercapai. Pendahuluan atau permulaan adalah bagian penting yang dapat menarik perhatian murid kepada pokok pelajaran yang diajarkan. Hal ini agar perhatian siswa timbul terlebih dahulu karena adanya kontak atau rangsangan dalam pikiran siswa sehingga dari diri siswa ada minat dan keinginan untuk mengetahui pengajaran yang diajarkan.
                                        vii.            Isi
Setelah siswa diarahkan kepada pelajaran sehingga memiliki minat, maka guru harus terus menjaga perhatian supaya siswa tetap fokus akan pengajaran yang disampaikan.
                                      viii.            Penutup
Dalam susunan pengajaran bagian terakhir adalah kesimpulan, penutup atau penerapan, karena pengajaran belum bisa dianggap selesai apabila belum mengarah pada penerapan yang dilakukan siswa. Dengan menyimpulkan maka dapat menjelaskan kebenaran yang dipelajari sehingga mendorong siswa untuk melakukan atau menerapkannya.

2 komentar: