A.
Panggilan Guru PAK
Guru
merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar di bidang Pendidikan,
serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah Pembimbing siswa untuk
mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan.
Profesi atau pekerjaan guru sangat penting untuk pelaksanaan proses belajar
mengajar khususnya dalam pembinaan iman siswa. Dalam pembahasan bab ini akan
meninjau secara singkat serta menghubungkan antara seorang guru PAK dengan salah
satu tugasnya yaitu dalam upaya membina iman Kristen siswa.
Dalam
Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat dipahami dari
kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari
Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang datang
dari Allah. Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat
Yahudi, sehingga menyebut sebagai RABBI. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan
betapa ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui
diri-Nya sebagai guru kepada murid-muridnya. “Kamu menyebut aku Guru dan Tuhan,
dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan.
Tuhan
Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai
dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga orang yang mendengar
pengajaranNya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Tuhan Yesus
adalah Guru yang tiada taranya dimana seluruh kehidupan dan pengajaran yang
mulia sampai akhir hidupnya yakni menyelamatkan manusia dari segala dosa.
Manusia disepanjang
hidupnya selalu berhadapan dengan berbagai tantangan yang harus dipergumulkan
dan berbagai cara dilakukan untuk meraih kemenangan khususnya dikalangan
Remaja. Untuk itu sangatlah perlu pengenalan akan Yesus, agar mereka jangan
sampai jauh kepada ajaran sesat. Dimana Remaja sebagai harapan bangsa, Gereja
dan keluarga harus berperan dalam hal ini.
Untuk menolong para Remaja menerima Yesus, perlu
pembinaan iman yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru PAK,
karena iman merupakan salah satu kekuatan yang dapat melepaskan segala
perangkap yang dipasang si iblis yang disebut pembunuh manusia (Yoh.8:44).
Dimana sebagai seorang Guru PAK tidak cukup hanya menyampaikan ilmu pengetahuan
saja tetapi Remaja perlu pengenalan akan Yesus, seperti firman Tuhan dalam
Filipi 3:8 :”Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Tuhanku Yesus
lebih mulia dari segalanya” artinya disini bahwa segala sesuatu tidak berarti
tanpa pengenalan Yesus Kristus.
PAK Merupakan
rangkuman kegiatan yang berusaha untuk membimbing dan menolong Remaja supaya
menerima Yesus secara benar. Maka sekolah, gereja,keluarga sebagai tempat
pelayanan yang memperkenalkan remaja kepada Yesus melalui pengajarannya hendak
benar-benar menyadari akan tugas dan tanggung jawab sebagai gembala yang selalu
didepan untuk mengarahkan domba-domba Allah kepadanya. Jadi demikian PAK adalah
suatu usaha untuk menolong atau membentuk setiap remaja atau jiwa dalam pertumbuhan
rohaninya supaya dapat mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Usaha guru PAK
untuk menolong remaja dalam menerima Yesus.
Dalam menolong anak
remaja untuk menerima Yesus tentu sekali guru PAK harus membawa usaha dalam
pengenalan akan Yesus. Adapun yang menjadi usaha Guru PAK dalam menolong remaja
adalah Mengadakan PA (Penelaan Alkitab)
PA merupakan suatu
usaha guru PAK yang membentuk kelompok besar maupun kecil untuk sama-sama
mempelajari dan menjiwai makna nats Alkitab yang dibaca. A.A Sitompul (1987:14)
mengatakan PA : semua anggota yang harus merasakan bahwa mereka seluruhnya
merupakan suatu kelompok persekutuan hidup yang menelaah firman Tuhan dan yang
memperteguh imannya. Kelompok PA tersebut diajak bernyanyi, berdoa dan membaca
firman Tuhan secara bergiliran sekaligus bergumul dengan firman Tuhan. Dari
pergumulan tersebut merupakan suatu titik kesimpulan yang menjadi kesaksian
bahwa firman Tuhan adalah sangat berarti dalam kehidupan manusia.
Remaja sebagai
bagian dari anggota jemaat sangat perlu mengadakan PA melalui metode atau suatu
cara untuk mengembangkan pelayanan terhadap remaja melalui PA yang dapat
dilakukan secara langsung dan terlibat dengan Penyelamatan Yesus.
Kita harus
menginjili orang-orang. Kewajiban kita bukan hanya menyampaikan panggilan agar
mereka membuat keputusan untuk menerima Yesus,tetapi juga untuk menjadikan
mereka murid Yesus. Kita harus membawa orang-orang yang baru bertobat itu ke
dalam lingkungan Gereja. Kita harus membingbing rohani mereka. Kita harus
“mengingatkan dan mengajar mereka semuanya dengan segala kebijaksanaan.”
Tujuannya ialah “supaya setiap orang dapat dibawa kepada allah, sebagai orang
yang dewasa dalam hal-hal rohani, karena sudah bersatu dengan Kristus”
(Kolose:1:28) Yesus memerintahkan: PERGILAH DENGAN PEYERTAAN-KU. “Ketahuilah,
Aku meyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mateus 28: 20).
Didalam Pribadi Roh Kudus, Yesus berjanji untuk menyertai kita setiap hari—apa
pun yang terjadi—sampai ahir pelayanan kita, sampai ahir zaman. Sebuah janji
yang luar biasa! Sebuah janji yang menenangkan hati!
Tak ayal lagi,
murid-murid Yesus terpengarah mendengar Amanat Agung tu. Sebelas orang pergi
keseluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus? Kita baca dalam
Kisah Para Rasul, Rasul Yakobus menegaskan mengenai rencana Allah, yaitu
memanggil “suatu umat.....bagi nama-Nya” (Kisah Para Rasul 15: 14). Seringkali
para hamba Tuhan menjadi kecil hati karena mereka tidak melihat hasil yang
benar dari pelayanannya. Mereka tidak melihat banyak orang berpaling pada Tuhan
; atau kebangunan rohani tidak terjadi seperti yang mereka harapkan, atau tidak
terjadi seperti seperti yang pernah mereka membaca dalam sejarah Gereja.
Bagaimanapun juga Allah masih bekerja memanggil orang-orang dari berbagai
bangsa dan mengetahui dari Alkitab bahwa tidak semua orang akan mengikut
Kristus (Roma 10:13-21).
Rencana Allah
menebus manusia masih tetap sama. Cara Allah menjangkau orang-orang di dunia
ini, yaitu melalui berita tentang Kristus, masih tetap sama. Allah “berkenan menyelamatkan
orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan yang
dianggap omong kosong oleh dunia”(1 Korintus 1:21). Allah memanggil umat-Nya
untuk memberitakan injil keseluruh bumi “...bagaimana mereka berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Dan bagaimana mereka
dapat memberitakan-Nya , jika mereka tidak diutus?” (Roma 10:14,15),
Pemberitaan Injil dengan cara apapun , dan dengan apapun Tuhan menempatkan kita
adalah tanggung jawab dan hak istimewa kita umat-Nya. “Kamulah bangsa
yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah
sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1
Peterus 2:9).
Karena itulah ini
merupakan panggilan yang mulia untuk kita laksanakan, PAK harus benar-benar
dapat diterapkan bagi kaum remaja untuk menolong mereka menerima Yesus sehingga
mereka hidup sesuai dengan kebenaran Allah dan bertumbuh menjadi anak-anak yang
baik.
B.
Tugas Guru PAK
Dalam memahami tugas dan Guru Pendidikan Agama Kristen
masa kini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain; Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan bahwa kata ”Tugas” berarti, sesuatu
yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab seseorang. Dari definisi ini ada beberapa hal penting dalam
memahami tugas Guru Pendidikan Agama Kristen, antara lain;
a.
Motivasi dalam Mengajar: Berbicara
tentang Guru berarti itu adalah sebuah Profesi. Profesi sering
dikaitkan dengan hak. Apa yang menjadi motivasi anda mengajar? Panggilan atau
karena terpaksa. Karena ingin memberikan sesuatu dari profesi atau menginginkan
sesuatu dari profesi? Buang muatan-muatan yang tidak baik dalam diri kita
(pikiran, nilai-nilai, kecurangan, dll) yang membebani kita dalam menghidupi
tugas dan fungsi kita sebagai Guru.
b. Metode Yang
Digunakan dalam Mengajar: Belajarlah dari Yesus Sang Guru Agung, yang kreatif
menggunakan metode dalam mengajar (memenangkan perhatian, menggunakan
pertanyaan, menggunakan ilustrasi, menggunakan ceramah, menggunakan model,
Malcom S. Knowles= sistem pedagogi vs andragogi). Seorang pengajar haruslah
memilih metode yang paling tepat untuk memperoleh perhatian dan mempertahankan
minat dari murid. Setiap metode yang digunakan pengajar harus dapat
membangkitkan perhatian kepada para murid untuk mendengar, melihat, mengatakan
dan mengerjakan apa yang diajarkan kepada mereka. (Kadarmanto, 1999: 98).
c. Manfaat yang
diperoleh dalam Mengajar: Di dalam setiap hak terdapat kewajiban. Semakin besar
haknya, semakin berat pula tanggung jawab yang terkait di dalamnya. Temukan
manfaat di dalam setiap tanggung jawab anda. Meskipun keadaan dimana anda
mengajar keruh, jangan mau pikiran anda, tanggung jawab anda ikut keruh. Jangan
hanya menuntut hak tetapi kewajiban dilupakan. Terlalu banyak orang yang
terdiam terhadap kewajiban dan bersuara jika hak didiamkan.
Beban dan tanggung jawab sebagai pengajar sangatlah
besar. Namun kita harus belajar bersyukur. Sebab Tuhan yang
memberi mandat untuk tugas ini dan Ia berjanji ”Aku menyertai kamu senantiasa
sampai akhir jaman (Mat.28:20).” Kita juga harus pahami bahwa Tuhan tidak
pernah menuntun kita kepada kesulitan yang mustahil untuk dipecahkan. Masalah,
kesulitan dan tantangan pasti ada dalam menjalankan tanggung jawab. Karena itu
pahamilah bahwa Allah butuh anda untuk membawa perubahan anak didik menjadi
pribadi-pribadi yang mengalami perubahan hidup. Masa depan anak didik,
lembaga/Sekolah juga bagian dari pergumulan anda.
Kegiatan belajar PAK bersifat spiritual. Karena itu
bersama murid, guru harus giat berdoa, beribadah, memuji dan menyembah Dia.
Guru PAK hanyalah hamba Tuhan. Dia hanya perantara (imam) Sang Raja Kristus
dengan murid (1 Ptr 2:9,10). Roh Kuduslah menjadi pengajar sesungguhnya dalam
diri orang percaya (Yoh 16:11-13; 1 Yoh 2:20,27). Pengakuan kita sebagai guru,
kepada Pribadi Roh Tuhan ini sangat penting. Kita juga berdoa supaya dipenuhi
oleh-Nya (Ef 5:18), dipimpin dan berjalan menunaikan karya bersama Dia (Gal
5:16-18). Kita juga harus menjaga diri supaya tidak mendukakan Dia (Ef 4:30).
Atau supaya tidak menghambat pekerjaan-Nya (1 Tes 5:20). Kitab Kisah Para Rasul
menyatakan bahwa ketika Roh Kudus hadir dan bekerja dalam hidup komunitas orang
percaya, maka proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan membawa perubahan
hidup.
Guru hendaknya jangan memandang rendah pengalaman
spiritual siswanya juga pergumulan yang dihadapinya. Iman Kristen yang diperlukan
oleh siswa ini ialah yang sifatnya praktis, termasuk bagaimana menghadapi
krisis dan konflik kehidupan di rumah, di sekolah dan diantara kawan-kawan.
Guru harus bersedia mendengar apa yang mereka alami dan pergumulkan. Bahkan
bersedia menyimak masalah mereka lebih dari yang diucapkan. Selanjutnya guru
menuntun mereka menemukan jawaban dari firman Tuhan. Mengajak murid berdoa
dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, mendoakan mereka, juga membukakan hati
mereka kepada Dia.
Menjadikan diri teladan iman, adalah menjadi kerinduan
siswa yang kita layani. Siswa di usia ini sangat gemar mengamati kehidupan
tokoh-tokoh di sekitarnya, menilai apakah layak didengar, diikuti atau tidak.
Firman Tuhan sendiri mengatakan bahwa dalam melayani kaum muda, para pelayan
harus menjadi teladan, model kehidupan (bd. Ti 2:6,7). Guru PAK harus
menanamkan pengaruh melalui keteladanan hidupnya baik dalam perkataan dan
perbuatan mengajar.
Dalam perkembangan dan perubahan kurikulum, perubahan
dari ”teaching” ke ”Learning” dan ”Teacher center ke Student center, salah satu
perubahan menonjol adalah dalam proses mengajar pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi adalah dalam kurikulum berbasis materi guru menempatkan peranan
sentral sebagai pengajar yang absoult yang mentransfer pengetahuan pada peserta
didik, maka dalam KBK guru adalah fasilitator dan motivator artinya
memafasilitasi dan memotifasi peserta didik untuk mengembangkan pikiran dan
kreatifitasnya sendiri melalui belajar mandiri.
Pertama-tama yang harus kita pahami adalah bahwa guru PAK
sebagaimana dimaksud di atas harus menjadi teladan dalam perkataan dan
perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi
Yesus sebagai guru yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari khususnya
dalam pelaksanaan tugas keguruan dalam upaya pembinaan iman kristen siswa,
sebagai konsekuensi dari tugas panggilan, yaitu harus hidup dalam iman.
Untuk
menjadi yang patut diteladani, baik dalam perkataan terlebih dalam perbuatannya,
maka beberapa syarat harus dimilikinya. Semua kata-kata selalu singkron atau
selaras, sejalan dengan perbuatanNya. Syarat yang terpenting bagi seorang guru
ialah kepribadiannya sendiri. Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus
kata nasehat. Perbuatan seseorang lebih berpengaruh daripada pertataannya.
Berikut ini adalah tugas guru PAK yaitu sebagai :
1. Guru Agama Kristen
Sebagaimana
disebutkan di atas bahwa guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi
rendahnya mutu pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat
ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik
melalui kegiatan belajar mengajar. Sebagai guru yang pertama-tama harus
memahami profesi keguruan. Oleh karena itu, guru agama Kristen sangat memegang
peranan penting dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembinaan iman
siswa.
2. Guru PAK dan kualitas Rohani.
Sesuai
dengan bidang tugasnya, seroang guru Pak adalah guru yang punya kwalitas rohani
yang lebih dibandingkan dengan guru pada umumnya. Di bawah ini beberapa
kualitasiman dari Guru Pak, yaitu:
a. Memiliki Pengalaman Rohani
Melaksanakan
tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan atau
sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru
bukan hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi
berkenaan kehidupan Rohani Guru, yaitu ; guru harus menerima Yesus Kristus
sebagai Juru Selamat pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru dan
memiliki iman yang dewasa kepada Allah.
Buku
Pendidikan Agma Kristen menyatakan sebagai berikut:
“Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani perlu ia sendiri mengenal Tuhan Yesus batinnya harus di jamah dan diterangi oleh Roh kudus, harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia dan ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus. Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia mengajar orang lain. Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
“Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani perlu ia sendiri mengenal Tuhan Yesus batinnya harus di jamah dan diterangi oleh Roh kudus, harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia dan ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus. Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia mengajar orang lain. Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
Selain itu
guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada Tuhan
Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepadanya. Iman
bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan
dan pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh
statis sebab akan mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya hanya dipandang atau menjadi hiasan.
Hal ini
menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk bertumbuh kearah pengenalan
yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai guru yang harus
diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas keguruan
sehingga menghasilkan buah-buah iman. Iman yang dimiliki seorang guru Kristen
haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan
Allah. Iman seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana
pengajarannya bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi
keteladanan dalam perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan
dalam hidupnya.
Untuk itu
guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat memerlukan
kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar yang
sesungguhnya dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang
semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh
penyerahan dan memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya
memperhatikan dan menolong siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga
seperti menghargai orang lain, penuh kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau
bekerja keras. Iman bagi seorang Guru agama merupakan suatu perjalanan yang
menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan dan pemahaman menuju
kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki kehidupan doa
seperti teladan Yesus, memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman,
bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus.
b. Memiliki Pengetahuan dan Kebenaran
Firman Allah
Seorang guru harus mempunyai
pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan pengajaran yang utama,
karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan dengan
Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh
Kudus, sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah
bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan
mendidik orang dalam kebenaran.
Pada saat
itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia
Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami
lahir baru atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik. Jadi
dengan hal tersebut seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian
mengenai kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah
tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Di dalam pengajaran-Nya Tuhan
Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah hati, murah hati, kesucian, tidak
mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh pengorbanan.
c. Memiliki Karakter Kristus.
Karakter berarti menyangkut
kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian sangat menentukan
nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK juga
menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai
pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak
hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi
contoh dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat atau
kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak
boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan berseda gurau,
tidak boleh mengecilkan hati anak atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah
menjijikkan, menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.
Dengan
demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi Yesus
Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan
contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung
karena pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap
pengajarannya berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih
yaitu kasih kepada Allah dan sesama manusia, sebab Yesus sendiri memiliki karakter
yang penuh kasih, dan penuh kebenaran. Selain Pengetahuan dan Kebenaran Firman
Allah, Kepribadian atau karakter dan Memiliki Pengalaman Rohani seorang guru
harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebagai tanggung jawab kepada
atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi
dalam menjalankan tugasnya.
3. Guru PAK dan Kualitas Pengajarannya
Guru
merupakan unsur terpenting dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai seorang
pengajar kualitas pengajaran sangat dibutuhkan di dalam suatu lembaga
pendidikan. Di dalam pengajaran PAK juga memerlukan guru PAK yang memiliki
kualitas mengajar yang baik karena pengajaran PAK yang disampaikan memiliki
makna bagi siswa. Kualitas mengajar tersebut meliputi : Guru yang berkompeten
dan Guru yang Profesional.
a. Guru yang Berkompetensi
Kompetensi
adalah kemampuan Guru dalam mencapai tingkat profesionalitas sebagai seorang
guru, yang mengacu pada visi, sikap dalam menyampaikan ajarannya,membentuk
karakter dan integritas sebagai guru, dan mengembangkan intelektual, kepekaan
berpikir, kemampuan di bidang belajar-mengajar serta memunculkan gagasan yang
positif, kreatif. Guru dan Bingkai Materi”mengatakan beberapa hal mengenai
Kompetensi Guru PAK yaitu:
i.
Guru
PAK memiliki Pengetahuan mengenai Alkitab.
Guru harus mampu memahami Alkitab
dan isinya secara benar dan tidak sembarangan menafsirkannya, tetapi
mempertimbangkan latar belakang teks dan konteks.
ii.
Guru
mampu menjembatani antara persoalan sehari-hari siswa dengan Pendidikan iman
sesuai Alkitab.
Guru PAK
memiliki tugas yang sangat berat, apabila siswa menghadapi persoalan dalam
kehidupan sehari-hari seorang guru setidaknya dapat menjembatani dengan
memberikan pendidikan iman maksudnya guru memberikan suatu jawaban sesuai
Alkitab atau Firman Tuhan.
iii.
Guru
PAK mampu menguasai bahan pelajaran.
Guru terlebih dahulu memahami dan
menguasai bahan atau materi yang diajarkan dengan menyampaikan kepada siswa secara
baik dan jelas.
iv.
Guru
PAK menguasai Prinsip-Prinsip Pendidikan.
Hal tersebut menyangkut hubungan
Guru dan siswa serta hakekat belajar mengajar PAK di sekolah.
v.
Guru
PAK mampu mengelola Program belajar mengajar.
Program ini mencakup langkah pembelajaran
dan harus dikuasai guru supaya dapat mengelola kelas dan memperkuat guru dalam
mengatur program belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi.
vi.
Guru
PAK mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar untuk keberhasilan
Proses belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran dan
sumber belajar yang beragam merupakan cara yang dapat memberikan suasana kelas
menyenangkan dalam pertemuan kelas namun penggunaan media dan sumber belajar
harus sesuai dengan situasi kelas dan materi pembahasan supaya saling berkaitan
dan kompeten.
vii.
Guru
PAK mampu mengelola kelas.
Kemampuan Guru dalam mengelola kelas
menjadikan Proses Belajar Mengajar mengalami keberhasilan dalam hal ini guru
dapat memahami karakter siswa dan mengetahui situasi kelas, misalnya siswa lesu,
jenuh dan kurang mengerti materi yang diajarkan.
viii.
Guru
PAK mampu membangun Hubungan yang baik dengan siswa.
Membangun hubungan yang positif dan
baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran PAK sangat penting karena
merupakan bagian dari komunikasi iman dimana guru dapat memantau perubahan
perilaku siswa, karena ada guru yang cenderung perhatian hanya kepada siswa
yang pandai sedangkan yang kurang pandai sering diabaikan sehingga nilai-nilai
kehidupan tidak tercapai.
ix.
Guru
PAK mampu membimbing dan mendampingi siswa dalam mencapai
transformasi
nilai-nilai kehidupan sebagai murid Yesus.
Pelajaran PAK yang disampaikan
hendaknya dapat membimbing siswa pada pemahaman sebagai murid Yesus Kristus
yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan siswa melalui tingkah laku dan cara
berpikir bahwa mereka adalah murid Yesus.Untuk itu kehidupan dan peran Guru
sebagai panutan turut menentukan menerima dan menolaknya nilai-nilai iman
kristiani yang diajarkan.
x.
Guru
PAK mampu mengunakan berbagai hasil penelitian untuk peningkatan visi dan
pengembangan mengajar.
Perkembangan
penelitian dan penemuan baru yang pesat sehingga terjadi reformasi terus di
bidang pendidikan,untuk itu guru perlu memilih dan menyeleksi hasil penelitian
yang sesuai pengembangan visi, skill atau kemampuan mengajar.
xi.
Guru
PAK mampu menguasai Prinsip-prinsip evaluasi belajar.
Evaluasi belajar mencakup konsep
evaluasi belajar,memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesuai kompetensi,
indikator dan materi, pelaksanaannya sesuai dengan rancangan, menganalisa hasil
evaluasi untuk peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Dengan
demikian maka Guru PAK dituntut memiliki karakter, visi, kemampuan dan komitmen
iman yang mengacu kepada kehidupan Yesus Sang Guru Agung. Untuk itu Guru PAK
perlu terus belajar meningkatkan dirinya menjadi pribadi yang handal dihadapan
Tuhan serta dipakai untuk membina iman siswa supaya lebih mengenal dan beriman
kepada Allah. Seorang Guru PAK adalah Seorang Guru PAK yang melaksanakan tugas
mengajar dan mendidik di bidang PAK dengan mengandalkan kemampuan dan karakter
yang tinggi dan mengacu pada sosok Yesus Kristus sebagai Guru Agung.
Guru mampu
membawa siswa untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai agama yang
dipelajarinya dengan terlihat dalam karakter, integritas dan komitmen iman guru
PAK. Adapun beberapa ciri khas Guru, selain memiliki sejumlah kompetensi
seperti yang sudah diuraikan diatas Guru PAK harus memiliki ketrampilan dalam
menghubungkan ajaran dan kaidah agama dengan bidang yang lain supaya keduanya
tidak dipertentangkan supaya ada keseimbangan keagamaan atau iman dengan hidup
sehari-hari siswa.
Selain
itu, guru perlu menyediakan alat-alat bantu untuk meningkatkan pengajarannya,
seperti: alat peraga, gambar-gambar, supaya dapat membantu siswa mempermudah
apa yang diajarkan. Dengan demikian seorang guru harus belajar meningkatkan
ketrampilan mengajar supaya terus berkembang dengan kekuatan dan hikmat Tuhan
sehingga menjadi guru serta menjadikan dirinya sebagai instrumen yang handal
dan terampil di hadapan Tuhan seperti Tuhan Yesus sang Guru Agung yang menjadi
teladan dalam melakukan panggilan dan tugas pengajaran-Nya.
4. Proses Pembelajaran PAK dalam upaya
membina iman siswa.
Belajar
merupakan suatu proses yang artinya kegiatan belajar senantiasa mengarah kepada
terjadinya perubahan dalam diri seorang siswa dimana siswa dari tidak tahu
menjadi tahu atau tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran PAK adalah
kegiatan belajar mengajar di dalam pendidikan agama Kristen sangat penting
dilaksanakan oleh seorang guru Agama Kristen dalam mengembangkan tugasnya.
5. Perencanaan Pembelajaran Pengajaran
PAK
Rencana
pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu pada waktu dan
kelas tertentu serta topik tertentu untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana
pengajaran berupa bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru sehingga menolong
guru dan siswa. Bahan-bahan tersebut berupa buku-buku atau diktat untuk
kegiatan belajar mengajar, buku tersebut berisi mengenai garis besar pelajaran,
keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk atau gambar-gambar dan soal-soal.
Selain itu rencana pengajaran juga merangkum segala kegiatan lain yang
berkaitan dengan pengajaran, misalnya ; hubungan antara murid dengan murid,
murid dengan guru, serta motifasi dan suasana itu akan mempengaruhi hasil
pendidikan.
Dalam
kurikulum 1994, guru membuat program satuan pelajaran (PSP) atau sekarang dalam
Kurikulum KTSP (Kurikulim Tigkat Satuan pendidiikan) tahun 2006 dengan nama
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pokok bahasan yang akan
disampaikan dalam satu atau dua kali, atau tiga kali pertemuan. Sedangkan
Rencana Pembelajaran Harian (RPH) dibuat pada saat akan menyampaikan suatu
materi. Rencana Pembelajaran pada Kurikulum 2004 berupa silabus, yaitu ; garis
besar atau pokok materi pelajaran. Adapun rencana pengajaran yang dipersiapkan
guru setiap hari merupakan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam materi
pokok. Secara
sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai
berikut :
a. Identitas mata pelajaran (nama
pelajaran, kelas, semester dan waktu pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang
hendak dijadikan tujuan dapat diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang
ditetapkan pemerintah.
c. Materi pokok (beserta uraiannya yang
perlu dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi dasar).
d. Media digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
e. Strategi pembelajaran atau proses
belajar mengajar, yaitu ; kegiatan pembelajaran secara konkrit yang dilakukan
guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran untuk menguasai
kompetensi.
Kompetensi
dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi
memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar menunjukkan
keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Sedangkan penilaian
berbasis kelas untuk mengukur pembentukan kompetensi, menentukan tindakan
tercapai atau tidaknya. Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Rencana pembelajaran PAK seharusnya
memenuhi beberapa syarat, yaitu; disusun menurut kebutuhan tiap-tiap jenis
pengajaran, sesuai dengan Alkitab yang artinya segala pokok pengajaran
bersumber pada Alkitab.
6. Metode PAK di Sekolah Dasar.
Metode
merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya cara-cara
mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan efektif dalam
penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada metode atau teknik tertentu
yang efektif untuk semua golongan atau umur dan semua kesempatan belajar
mengajar. Oleh karena itu, guru tidak hanya menggunakan satu metode saja dan
mengesampingkan metode yang lain. Beberapa cara atau teknik dapat digunakan
sekaligus demi kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari
bahwa metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak hanya
ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang merupakan faktor penting
dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan seluruh hidupnya sangat mempengaruhi
cara mengajar dan yang menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah
kuasa Roh Kudus. Beberapa metode atau cara yang digunakan seorang guru PAK agar
pengajarannya berhasil adalah :
i.
Metode
ceramah.
Cara menyampaikan materi pelajaran
secara lisan untuk mencapai suatu pengajaran dari guru kepada siswa. Dalam
metode ini guru menguasai dan menjelaskan pokok pelajaran sedangkan siswa
menerima, memperhatikan dan membuat catatan serta mengikuti pelajaran yang
disampaikan guru.
ii.
Metode
bercerita.
Mengandung kebenaran dan
menyampaikan suatu pelajaran yang penting pada pendengarnya.
iii.
Metode
percakapan/diskusi.
Merupakan
suatu cara dimana dua orang atau lebih mengajukan pendapat untuk mencari jawaban
dari masalah yang dihadapi.
iv.
Metode
tanya-jawab.
Menyajikan
suatu pengajaran dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan jawaban baik
lisan maupun tertulis.
v.
Metode
audio visual.
Cara
ini sangat menarik perhatian dan mudah diingat oleh siswa karena menggunakan
gambar-gambar terang, film bersuara, papan flanel dan sebagainya.
vi.
Metode
lakon atau sandiwara
Digunakan
para pemain supaya semua penonton menghayati segala peristiwa dengan penuh
perasaan dan pengertian.
Setiap proses pembelajaran seharusnya
memiliki pendahuluan karena merupakan susunan pelajaran yang penting supaya
pelajaran yang disampaikan guru berhasil dan tercapai. Pendahuluan atau
permulaan adalah bagian penting yang dapat menarik perhatian murid kepada pokok
pelajaran yang diajarkan. Hal ini agar perhatian siswa timbul terlebih dahulu
karena adanya kontak atau rangsangan dalam pikiran siswa sehingga dari diri
siswa ada minat dan keinginan untuk mengetahui pengajaran yang diajarkan.
vii.
Isi
Setelah siswa diarahkan kepada
pelajaran sehingga memiliki minat, maka guru harus terus menjaga perhatian
supaya siswa tetap fokus akan pengajaran yang disampaikan.
viii.
Penutup
Dalam susunan pengajaran bagian
terakhir adalah kesimpulan, penutup atau penerapan, karena pengajaran belum
bisa dianggap selesai apabila belum mengarah pada penerapan yang dilakukan
siswa. Dengan menyimpulkan maka dapat menjelaskan kebenaran yang dipelajari
sehingga mendorong siswa untuk melakukan atau menerapkannya.